Sabtu, 03 Agustus 2013

Semangat Dakwah Mengundang Datangkan Hidayah



Sebuah kisah menarik tentang semangat dakwah,yang disampaikan oleh DR.Muhammad Ratib an-nabulsy,saat khutbah jumat 02 Juli 2010.
              Menjadi kebiasaan di hari Jumat,seorang imam mesjid dan anaknya yang berumur 11 tahun membagi brosur di jalan-jalan dan keramaian,sebuah brosur dakwah yang berjudul “Tharikun ilal jannah (jalan menuju surga).
              Tapi kali ini ,suasana sangat dingin ditambah rintik air hujan yang membuat orang benar-benar malas untuk keluar rumah.Si anak telah siap memakai pakaian tebal  dan jas hujan untuk mencegah dinginnya udara,lalu ia berkata kepada sang ayah
              “saya sudah siap ,ayah!”
              “ siap untuk apa, Nak?”
              “Ayah, bukankan ini waktunya kita menyebar brosur ” jalan menuju jannah?”
              “ Udara di luar sangat dingin,apalagi gerimis”.
              “ Tapi ayah,meski udara sangat dingin ,tetap saja ada orang yang berjalan menuju          neraka!”
              “Saya tidak tahan dengan suasana dingin di luar”
              “Ayah jika diizinkan,saya ingin menyebarkan brosur ini sendirian.”
              Sang ayah diam sejenak lalu berkata ,” baiklah,pergilah dengan membawa beberapa brosur yang ada .”
              Anak itupun keluar ke jalanan kota untuk membagi brosur kepada orang yang dijumpainya ,juga dari pintu kepintu.Dua jam berjalan dan brosur hanya tersisa sedikit saja jalanan sepi dan ia tidak menjumpai orang yang lalu lalang di jalanan.Iapun mendatangi sebuah rumah untuk membagi brosur itu.ia pencet tombol bel rumah namun tak ada jawaban.ia pencet lagi namun tak ada yang keluar.Hampir saja ia pergi ,namun seakan ada suatu rasa yang menghalanginya .untuk kesekian kalinya ia kembali memencet bel ,dan iya ketuk pintu dengan lebih keras ,iya tunggu beberapa lama ,hingga pintu terbuka pelan ada wanita tua keluar dengan raut wajah yang menyiratkan kesedihan yang dalam .Wanita itu berkata”apa yang bisa dibantu wahai anakku?”
              Dengan wajah ceria ,senyum yang bersahabat si anak berkata” Nek mohon maaf jika saya mengganggu anda,saya hanya ingi mengatakan,bahwa Allah mencintai anda dan akan menjaga anda ,dan saya membawa brosur dakwah untuk anda yang menjelaskan bagaimana anda mengenal Allah,apa yang seharusnya dilakukan manusia dan bagaimana cara memperoleh ridha-Nya.”
              Anak itu menyerahkan brosurnya ,dan sebelum ia pergi wanita itu sempat berkata “terima kasih nak.”
        
         Sepekan Kemudian
       Usai shalat jumat, biasa imam mesjid berdiri dan menyampaikan sedikit taushiyah,lalu berkata” adakah diantara hadirin yang ingin bertanya.atau ingin mengutarakan sesuatu?”
              Di barisan belakang terdengar suara seorang wanita tua berkata “tak ada seorang pun hadirin yang mengenalku,dan baru kali ini saya datang ketempat ini.sebelum jumat yang lalu saya belum menjadi seorang muslimah,dan tidak berpikir untuk menjadi seperti ini sebelumnya.sekitar sebulan lalu suamiku meninggal,padahal ia satu-satunya orang yang kumiliki di dunia ini.Hari jumat yang lalu saat udara yang sangat dingin dan diiringi gerimis,saya kalap ,karena tak tersisa lagi harapanku untuk hidup.Maka saya mengambil tali dan kursi ,dan saya membawanya keatas kamarku.Saya ikat satu ujung tali di kayu atap,saya berdiri di kursi lalu saya kalungkan ujung tali yang satunya keleher ,saya memutuskan untuk bunuh diri.
              Tapi ternyata bel berdering  lagi,dan kuperhatikan ketukan pintu semakin keras .Saat kubuka pintu,kulihat seorang bocah yang berwajah ceria,dengan senyuman laksana malikat yang tidak pernah aku melihatnya anak seperti itu.Iya mengucapkan kata-kata yang menyentuh sanubariku,”saya hanya ingin mengatakan kepada anda bahwa Allah mencintai anda dan menjaga anda.”kemudian anak itu menyodorkan brosur kepadaku yang berjudul “jalan menuju surga”
              Akupun segera menutup pintu,aku mulai membaca isi brosur.Setelah membacanya aku naik kelantai atas,melepaskan ikatan tali di atap dan menyingkirkan kursi.saya telah mantap untuk tidak memerlukan itu lagi selamanya.
              Anda tahu sekarang ini aku benar-benar bahagia,karena bisa mengenal Allah yang Esa,tiada ilah yang haq selain Dia.
              Dan karena alamat markaz dakwah tertera di brosur itu,maka saya datang kesini sendirian untuk mengucapkan pujian kepada Allah,kemudian berterima kasih kepada kalian khususnya “malaikat kecil” yang telah mendatangiku pada saat yang sangat tepat.Mudah-mudahan itu menjadi sebab selamat saya dari kesengsaraan menuju kebahagiaan jannah yang abadi.
              Mengalirlah air mata para jamaah yang hadir di mesjid,gemuruh takbir “Allahu akbar”menggema diruangan .sementara sang imam turun dari mimbarnya menuju shaf paling depan tempat dimana putranya yang tak lain adalah “maliakat” kecil itu duduk.Sang ayah mendekap dan mencium anaknya diiringi tangisan haru.Allahu akbar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar