Minggu, 28 Juli 2013

Ujian Pasti Menyapa



Siapa yang tidak pernah di timpa kesedihan  dan duka? Siapa yang tidak pernah ditimpa musibah? Dan siapa yang selalu hidup senang dan gembira? Sesungguhnya semua orang pernah mengalami keadaan yang tidak menyenangkan  bagi dirinya.  Dan tidak diragukan lagi bahwa tidak ada seorangpun mengalami keadaan yang tidak menyenangkan dirinya, dan tidak di ragukan lagi bahwa tidak ada seorangpun yang selamat dari hal teserbut, sampai para nabi dan rasul serta orang shaleh pun pernah mengalaminya, bahkan ujian yang mereka terimah jauh lebih berat dari yang lainnya.Renungkanlah bagai mana Allah menggambarkan dalam Al-Qur’an tentang ujian dan kepahitan hidup yang menimpah para nabi dan rasul serta orang shaleh, tetapi mereka tetap dan terus bersabar serta ridha menerimah ketentuan Allah tersebut.  Perhatikan bagaimana kisah Nabi Nuh ‘Alihissalam dalam firman Allah  

"Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan kami memperkenankan doanya, lalu kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar".
 (Anbiya’:76)                                                                                                                                                                        Tentang kisah Nabi Ayyub ‘Alaihissalam , Allah berfirman :


"Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), Sesungguhnya Aku Telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".(Anbiya’: 83)

Nabi Ayyub ditimpa musibah sakit selama delapan belas tahun. Sungguh masa yang sangat panjang dalam meneriama cobaan dan penderitaan, tetapi ia tetap sabar dan ridha menghadapinya.  Dan masih banyak lagi kisah para nabi- nabi Allah yang  di timpa musibah yang luar biasa namun mereka tetap sabar. Lihatlah bagaimana mereka memuji Allah atas karunia-Nya berupa surga yang penuh dengan kenikmatan, dan dihilangkannya semua duka dan kesedihan yang dirasakan saat mereka di dunia. Sungguh ini merupakan penyejuk hati orang yang beriman dan obat bagi hati yang sedang berduka, sehingga menjadi sabar dalam menjalani kehidupan dunia ini. Dari sini hendaknya kita sadari bahwa kehidupan ini penuh dengan ujian dan cobaan. Hal tersbut menuntut kita agar memiliki pemaham dan sikap serta akhlak yang benar dalam menghadapinya sehingga dapat keluar dari ujian sesuai dengan apa yang Allah ridhai. 
                            Hidup adalah ujian ,nikmat adalah ujian

Bersahabat dengan Alhamdulillah

Salah satu gizi spiritual dalam menghadapi kehidupan adalah bersahabat dengan “alhamdulillah” yang artinya segala puji bagi Allah. Orang-orang yang sering bersahabat dengan “gizi spiritual” ini, insyaAllah hidupnya akan lebih bahagia dibanding yang mereka yang tidak bersahabat.
Alhamdulillah ya Allah, Engkau menitipkan kepadaku seorang atasan pemarah dan sering mengungkit-ngungkit berbagai masalah, sebab banyak orang yang tidak punya atasan, bukan karena dirinya atasan tapi karena dirinya menganggur. Dengan atasan pemarah hambamu berkesempatan untuk mendoakan semoga beliau segera sadar bahwa kemarahan akan menghancurkan siklus kehidupan dirinya sendiri.
Alhamdulillah ya Allah, Engkau menitipkan kepadaku banyak karyawan, yang sebagiannya suka demo minta tuntutan gaji dan kesejahteraan lainnya, sebab banyak orang tidak punya karyawan sebab sudah lima tahun belakangan ini perusahaannya gulung tikar dan bahkan tikarnyapun sampai tidak ada yang digulung. Dengan punya karyawan, semoga hambamu bisa menjadi salah satu jalan rizki bagi mereka dengan seizin Engkau ya Allah.
Alhamdulillah ya Allah, Engkau telah menitipkan orang-orang disekelilingku sebagian ada yang menyakiti, walaupun hamba-Mu ini telah berusaha untuk berbuat baik kepada siapapun sekuat kemampuan. Sebab, banyak orang yang tidak pernah disakiti orang lain karena dalam hidupnya tidak pernah bergaul dengan masyarakat banyak. Semoga dengan disakiti dan hambamu tetap ingin berbuat baik dengan yang menyakiti menyebabkan Engkau akan mengabulkan doa-doa orang yang terdhzolimi ini.
Alhamdulillah ya Allah, Engkau memberi kesempatan kepadaku, kuliah tidak sesuai dengan jurusan pilihan pertama, sebab banyak orang yang tidak pernah menikmati jurusan kuliah karena kekurangan dana untuk memenuhi keinginannya kuliah. Dengan kuliah tidak sesuai jurusan, semoga akan punya lebih dari satu keahlian, keahlian pertama adalah jurusan ketika kuliah dan keahlian lainnya adalah mempelajari sendiri banyak hal yang dulu dicita-citakan.
Banyak hal didunia ini yang bisa kita syukuri dengan mengucapkan “Alhamdulillah”, dan dengan sering mengucapkan alhamdulillah, milyaran peluang prestasi akan mengejar-ngejar kita.
Banyak hal didunia ini yang kita tidak siap menyukuri dengan mengucapkan “Alhamdulillah dan dengan sering merasa berat dan bahkan enggan mengucapkan alhamdulillah, milyaran peluang prestasi akan lari meninggalkan kita.
Berani hadapi tantangan bersahabat dengan alhamdulillah agar hidup dikejar-kejar prestasi??? Bagaimana pendapat sahabat???

Sabtu, 27 Juli 2013

Tentang FKM3


           Komunitas Mahasiswa Muslim Massenrempulu (FKM3) merupakan salah satu komunistas yang bergerak sebagai pengemban amanah dakwah Islam yang selalu mengedepankan Ilmu, Amal, Dakwah dan Tarbiyah sebagai wadah untuk meningkatkan tsaqofah Islamiyah dalam menyebarkan kebenaran Islam pada seluruh aspek kehidupan dalam masyarakat terkhusus kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan yang sesuai dengan Manhaj Ahlussunnah Wal Jama’ah. Wilayah kerja komunitas kami bukan saja memprioritaskan pada bidang pembinaan mentalitas keagamaan dan pembinaaan akhlak saja. Melainkan juga menjadi wadah asosiasi mahasiswa muslim Massenrempulu yang senantiasa mengendepankan inteletualitas dan sikap skeptis yang tinggi yang sejalan dengan Tri Dharma Universitas.
 Berdasarkan identifikasi realistis ternyata Kabupaten Enrekang yang berada di wilayah  Sulawesi Selatan tingkat kepedulian dan pemahaman mereka tentang Islam masih berada pada posisi yang standar. Dengan melihat kondisi itu sebagai generasi pengemban amanah dakwah kami tergerak untuk memberi konstribusi serta rasa kepedulian kami terhadap daerah atau kampung halaman kami melalui membentuk sebuah komunitas mahasiswa muslim asal Enrekang khususnya yang berdomisisli di Makassar. Banyaknya tribulisasi pemahaman Islam serta maraknya kesyirikan yang meruak adalah sebuah tugas bagi kami para penuntut ilmu untuk memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas serta mutu pemahaman keislaman daerah kami yang shahih.
.
Oleh karena itu, kami generasi Massenrempulu khususnya yang kuliah di kota Makassar berinisiatif untuk membentuk suatu organisasi Forum Komunikasi Mahasiswa Muslim Massenrempulu (FKM3) sebagai wadah tempat berkumpulnya pelajar mahasiswa massenrempulu  yang kuliah di kota Makassar dengan tujuan, membangun masyarakat Massenrempulu yang berakhlak mulia dan berwawasan Qur’ani yang sesuai dengan pemahaman Ahlussunnah Wal Jama’ah.

15 LANGKAH WANITA MENUJU SURGA ALLAH


1. Ia adalah seorang Muslimah dan Mukminah yang baik..

2. Ia adalah seorang Ihsanah (yang senang beribadah kepada Allah serta suka berbuat baik kepada sesama)..

3. Ia adalah seorang wanita yang selalu menundukkan pandangan, menutupi aurat serta berakhlak mulia..

4. Ia senantiasa bertaqwa kepada Allah serta meneladani Rasul-Nya..

5. Ia ikhlas beribadah semata-mata karena Allah. Dan bukan untuk dipuji orang lain (riya')..

6. Ia gemar membaca Al-Qur'an dan berusaha memahami isi kandungannya..

7. Ia suka menghidupkan (mengajak) amar ma'ruf nahi munkar dalam kehidupan sehari-hari..

8. Ia suka berbuat baik dan tidak menyakiti kepada sesama Muslim..

9. Ia suka menyambung tali silaturrahim baik dengan famili maupun antar sesama muslim sebagai saudara..

10. Ia suka berinfak dalam batas kemampuan dan keikhlasannya..

11. Ia adil dalam menyikapi segalahal. Teguh dalam pendirian jika ia dalam posisi benar..

12. Ia pandai menjaga lisan dari perkataan kotor dan yang bisa menyakiti hati orang lain..

13. Ia tidak suka berkumpul dengan orang lain yang hanya bertujuan untuk berghibah (memperbincangkan kejelekan orang lain)..

14. Ia berbakti dan ta'at kepada kedua orang tua..

15. Dan ia patuh serta mengabdi dengan tulus hati kepada suami (jika sudah berkeluarga)..

Semoga engkau akhy dan juga ukhty ,, semuanya.. Sedang menuju surga-Nya Allah.. bukan Neraka-Nya Allah..

Aamiin..

Cinta Seorang Ibu



Di sebuah rumah sakit bersalin, seorang ibu baru saja melahirkan jabang bayinya. "Bisa saya melihat bayi saya?" pinta ibu yang baru melahirkan itu penuh rona kebahagiaan di wajahnya. Namun, ketika gendongan berpindah tangan dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki mungil itu, si ibu terlihat menahan napasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit, tak tega melihat perubahan wajah si ibu. Bayi yang digendongnya ternyata dilahirkan tanpa kedua belah telinga! Meski terlihat sedikit kaget, si ibu tetap menimang bayinya dengan penuh kasih sayang.

Waktu membuktikan, bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk. Suatu hari, anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan si ibu sambil menangis. Ibu itu pun ikut berurai air mata. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Sambil terisak, anak itu bercerita, "Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh."

Begitulah, meski tumbuh dengan kekurangan, anak lelaki itu kini telah dewasa. Dengan kasih sayang dan dorongan semangat orangtuanya, meski punya kekurangan, ia tumbuh sebagai pemuda tampan yang cerdas. Rupanya, ia pun pandai bergaul sehingga disukai teman-teman sekolahnya. Ia pun mengembangkan bakat di bidang musik dan menulis. Akhirnya, ia tumbuh menjadi remaja pria yang disegani karena kepandaiannya bermusik.

Suatu hari, ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga. "Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuk putra Bapak. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya," kata dokter. Maka, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya kepada anak mereka.

Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelaki itu, "Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia," kata si ayah.

Operasi berjalan dengan sukses. Ia pun seperti terlahir kembali. Wajahnya yang tampan, ditambah kini ia sudah punya daun telinga, membuat ia semakin terlihat menawan. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya.

Beberapa waktu kemudian, ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia lantas menemui ayahnya, "Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar, namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya."

Ayahnya menjawab, "Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu." Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, "Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini."

Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari, tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga tersebut. Pada hari itu, ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, si ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku. Sang ayah lantas menyibaknya sehingga sesuatu yang mengejutkan si anak lelaki terjadi. Ternyata, si ibu tidak memiliki telinga.

"Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya," bisik si ayah. "Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya, ‘kan?"

Melihat kenyataan bahwa telinga ibunya yang diberikan pada si anak, meledaklah tangisnya. Ia merasakan bahwa cinta sejati ibunya yang telah membuat ia bisa seperti saat ini.

Pesan Cerita :

Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh, namun ada di dalam hati. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun justru pada apa yang kadang tidak dapat terlihat. Begitu juga dengan cinta seorang ibu pada anaknya. Di sana selalu ada inti sebuah cinta yang sejati, di mana terdapat keikhlasan dan ketulusan yang tak mengharap balasan apa pun.

Dalam cerita di atas, cinta dan pengorbanan seorang ibu adalah wujud sebuah cinta sejati yang tak bisa dinilai dan tergantikan. Cinta sang ibu telah membawa kebahagiaan bagi sang anak. Inilah makna sesungguhnya dari sebuah cinta yang murni. Karena itu, sebagai seorang anak, jangan pernah melupakan jasa seorang ibu. Sebab, apa pun yang telah kita lakukan, pastilah tak akan sebanding dengan cinta dan ketulusannya membesarkan, mendidik, dan merawat kita hingga menjadi seperti sekarang.

Mari, jadikan ibu kita sebagai suri teladan untuk terus berbagi kebaikan. Jadikan beliau sebagai panutan yang harus selalu diberikan penghormatan. Sebab, dengan memperhatikan dan memberikan kasih sayang kembali kepada para ibu, kita akan menemukan cinta penuh ketulusan dan keikhlasan, yang akan membimbing kita menemukan kebahagiaan sejati dalam kehidupan